A.
JUDUL PRAKTIKUM :
PERNAPASAN PADA SERANGGA
(INSECTA)
B.
TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Mengetahui kecepatan respirasi pada serangga.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi respirasi pada
serangga.
C.
TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
-
Di Laboratorium Biologi Madrasah Aliyah Negeri Lamongan.
-
Tgl. 19 – 02 – 2013, (Selasa) Pukul 08.20 – selesai WIB .
D.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Respirometer
|
1 buah
|
2.
|
Pipet
|
I buah
|
3.
|
Kapas
|
Secukupnya
|
4.
|
Neraca
|
1 buah
|
5.
|
Stopwatch
|
1 buah
|
6.
|
Pinset
|
1 buah
|
2.
Bahan
No.
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Serangga
(Belalang)
|
3 ekor
|
2.
|
Eosin
|
Secukupnya
|
3.
|
Kristal KOH
|
Secukupnya
|
4.
|
Vaselin
|
Secukupnya
|
E.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat serta bahan
2.
Menimbang berat belalang (1,2 dan 3) dengan menggunakan neraca.
3.
Membungkus KOH kristal dengan menggunakan kapas dan memasukkan pada
Respirometer.
4.
Memasukkan belalang dan menutup respirometer dengan
memberikan vaselin pada sambungan penutupnya agar udara luar tidak masuk
kedalam respirometer.
5.
Meneteskan eosin pada ujung respirometer dengan
menggunakan pipet sampai pada angka 0.
6.
Mengamati pergerakan eosin setiap dua menit selama
sepuluh menit pada pipa kapiler
berskala.
7.
Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan, sebagai
berikut :
Jarak yang ditempuh Eosin Menit ke ...
|
Skala yang ditempuh (ml)
|
||
Belalang ke-1 (1,005 gr)
|
Belalang ke-2 (1,19 gr)
|
Belalang ke-3 (0,02 gr)
|
|
2
|
|
|
|
4
|
|
|
|
6
|
|
|
|
8
|
|
|
|
10
|
|
|
|
8.
Mengulangi cara kerja diatas, menggunakan belalang ke 2
dan ke 3 yang berat badannya berbeda.
Note : Jangan lupa membersihkan sisa oesin yang
terdapat pada percoban sebelumnya (cuci respirometer hingga bersih) .
Pertanyaan
a.
Apa fungsi penambahan KOH pada percobaan tersebut ?
b.
Apa fungsi cairan eosin pada percobaan tersebut ?
c.
Mengapa terjadi perbedaan perbandingan jarak yang ditempuh
eosin antara belalang ke-1 belalang ke-2 dan belalang ke-3 ?
d.
Apa hubungan berat badan serangga dengan kebutuhan
oksigen untuk respirasinya ?
F. HASIL PRAKTIKUM
Data pengukuran berat badan belalang
Belalang ke ...
|
1
|
2
|
3
|
Berat (gr)
|
1,005
|
1,19
|
0,02
|
Data hasil pengamatan
Jarak yang ditempuh Eosin Menit ke ...
|
Skala yang ditempuh (ml)
|
|||
1 kristal
KOH
|
1 kristal KOH
|
1 kristal
KOH
|
2 kristal
KOH
|
|
Belalang ke-1 (1,005 gr)
|
Belalang ke-2 (0,19 gr)
|
Belalang ke-3 (0,02 gr)
|
Belalang ke-3 (0,02 gr)
|
|
2
|
0.73
|
0.51
|
0.21
|
0.34
|
4
|
0.89
|
0.77
|
0.35
|
0.61
|
6
|
1.02
|
0.90
|
0.51
|
0.77
|
8
|
1.16
|
1.06
|
0.64
|
0.93
|
10
|
1.32
|
1. 23
|
0.81
|
1.10
|
Rata
- rata
|
0.512
|
0.447
|
0.252
|
0.375
|
Pengamatan terhadap mekanisme pernapasan belalang :
Pada saat Inspirasi ,otot
perut (abdomen) berelaksasi,volume trakea normal sehingga udara masuk.Karena,
tekanan udara di dalam lebih kecil dari pada di luar sehingga udara yang ada
diluar masuk ke dalam.
Pada saat Ekspirasi ,otot
perut (abdomen) berkontraksi ,volume trakea mengecil sehingga udara keluar.
Karena , tekanan udara didalam lebih besar dari pada diluar sehingga udara yang ada didalam tertekan keluar.
G.
ANALISIS DATA
1.
Belalang ke – 1
Dari hasil pengamatan pada belalang ke – 1 yang
memiliki berat 1,005 gram kami menggunakan 1 KOH kristal. Kami memperoleh data
dengan hasil sebagai berikut : pada menit ke 2 cairan eosin berada pada jarak 0.73, menit ke 4 cairan eosin pada jarak 0.89, menit ke 6 cairan eosin pada jarak 1.02, menit ke 8 cairan eosin pada jarak
1.16 dan pada menit ke 10
cairan eosin pada jarak 1.32. Dan dari data tersebut dapat diperoleh rata – rata yaitu 0.73 + 0.89 + 1.02 + 1.16 + 1.32 = 5.12 : 5 = 1.024 : 2 menit = 0.512 / menit
2.
Belalang ke – 2
Dari hasil pengamatan pada belalang ke - 2 yang
memiliki berat 1,19 gram kami menggunakan 1 KOH kristal, kami memperoleh data
bahwa pada menit ke 2 cairan eosin berada pada jarak 0.51, pada menit ke 4
cairan eosin pada jarak 0.77, pada menit ke 6 cairan eosin pada jarak 0.90, pada
menit ke 8 cairan eosin pada jarak 1.06 dan pada menit ke 10 cairan eosin pada jarak 1.23 . Dan dari data tersebut dapat diperoleh rata-rata yaitu 0.51 + 0.77 + 0.90 + 1.06 + 1. 23 = 4.47 : 5 = 0.894 : 2
menit = 0.447/menit
3.
Belalang ke – 3
Dari hasil pengamatan pada belalang ke -3 yang
memiliki berat 0,02 gram kami menggunakan 1 KOH kristal, kami memperoleh data
yaitu pada menit ke 2 cairan eosin pada jarak 0.21, pada menit 4 cairan eosin pada jarak 0.35, menit ke 6 cairan eosin pada jarak 0.51, menit ke 8 cairan eosin pada eosin 0.64 dan pada menit ke 10 cairan eosin pada jarak 0.81. Dan dari data tersebut dapat diperoleh rata-rata
yaitu 0.21 + 0.35 + 0.51 + 0.64 + 0.81 = 2.52 : 5 = 0.504 : 2 menit = 0.252 / menit
yaitu 0.21 + 0.35 + 0.51 + 0.64 + 0.81 = 2.52 : 5 = 0.504 : 2 menit = 0.252 / menit
4.
Belalang ke – 3
Dari hasil pengamatan pada belalang ke -3 yang
memiliki berat 0,02 gram kami menggunakan 2 KOH kristal , kami memperoleh data
yaitu pada menit ke 2 cairan eosin pada jarak 0.34 , pada menit 4 cairan eosin
pada jarak 0.61 , menit ke 6 cairan eosin pada jarak 0.77 ,menit ke 8 cairan
eosin pada eosin 0.93 dan pada menit ke 10 cairan eosin pada jarak 1.10 .Dan
dari data tersebut dapat diperoleh rata-rata yaitu
0.34 + 0.61 + 0.77 + 0.93 + 1.10 = 3.75 : 5 = 0.75 : 2 menit = 0.375 /menit
0.34 + 0.61 + 0.77 + 0.93 + 1.10 = 3.75 : 5 = 0.75 : 2 menit = 0.375 /menit
H.
PEMBAHASAN
Dalam pengamatan praktikum ini, kapas dimasukkan ke tabung specimen pada
respirometer yang berisi KOH kristal, kemudian hewan percobaan yang telah ditimbang
beratnya dimasukan ke dalamnya juga. Setelah itu pergerakan posisi oesin dapat
diamati dan dapat dicatat. Fungsi dari KOH kristal adalah untuk mengikat CO2
dan dapat mempercepat proses pernapasan pada belalang, sehingga Cairan
eosin pada ujung respirometer dapat bergerak yang disebabkan konsumsi oksigen
yang ada pada respirometer tersebut , tanpa adanya udara dari luar.
Fungsi dari Cairan eosin adalah utuk mengetahui berapa kecepatan
pernapasan pada belalang (berapa banyak oksigen yang dihirup oleh belalang)
sehingga kita dapat mengetahui perbedaan oksigen yang dibutuhkan oleh belalang
yang beratnya berbeda.
Perbedaan jarak yang ditempuh eosin pada belalang 1, 2 dan 3 disebabkan
karena belalang itu sendiri ,apabila belalang menghirup oksigen lebih banyak
maka eosin akan cepat bergerak dan cepat habis, sebaliknya apabila belalang
menghirup oksigen lebih sedikit maka cairan eosin akan bergerak lambat .
Dan juga cepatnya pergerakan cairan eosin dapat disebabkan oleh beberapa
fakror salah satunya yaitu berat badan dari belalang, apabila badan belalang
berat maka oksigen yang dibutuhkan semakin banyak yang mengakibatkan kelajuan
cairan eosin lebih cepat, dan begitu pula sebaliknya apabila badan belalang
ringan maka oksigen yang dibutuhkan sedikit yang mengakibatkan cairan eosin
pada respirometer berjalan lambat.
I.
KESIMPULAN
1.
KOH kristal dapat mempercepat proses pernapasan belalang pada saat di
respirometer karena KOH kristal yang bersifat basa berfungsi mengikat CO2
yang dikeluarkan oleh belalang
2.
Berat badan dapat mempengaruhi respirasi : apabila berat badan belalang
itu berat maka O2 yang dibutuhkan banyak sehingga semakin cepat pernafasannya apabila
dibandingkan dengan berat badan belalang yang ringan, yang membutuhkan O2
lebih sedikit sehingga semakin lambat pernapasannya.
3.
pada saat inspirasi Otot perut (abdomen) akan berelaksasi, volume trakea
normal sehingga Udara masuk.Sedangkan pada saat ekspirasi Otot perut (abdomen)
akan berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar